Forum berbagi ilmu (FBI) diadakan kembali tanggal 17 Oktober 2014 sebagai ajang untuk berbagi wawasan dan bertukar pemikiran khususnya bagaimana ilmu pengetahuan dan keahlian yang dipelajari di Finlandia bisa digunakan untuk memajukan Indonesia nantinya. Diharapkan pertemuan ini juga menjadi kesempatan untuk berbagi informasi terkait kemajuan akademik dan karir sekaligus kesempatan membangun jaringan.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan uji coba perdana untuk mempublikasikan acara melalui live streaming via Youtube dengan harapan menjangkau peserta lebih luas ke depannya. Uji coba tersebut berhasil dilakukan dengan hadirnya Pak Agus Pramono dari Estonia sebagai salah satu partisipan yang menyimak jalannya acara melalui internet. Secara total acara tersebut dihadiri 12 orang dengan 11 di antaranya adalah pelajar dari Helsinki, Espoo, dan Vaasa serta dari diaspora Indonesia. Partisipan online tercatat ada 5 orang. Seperti pada forum-forum sebelumnya, terdapat 2 sesi dengan 1 orang pembicara untuk setiap sesi.
Pembicara pertama adalah Ajimufti Azhari yang baru saja menyelesaikan studi S2-nya dari program SELECT Erasmus Mundus di mana tahun akhir program tersebut dilakukan di Aalto University. Aji mempresentasikan topik mengenai bagaimana limbah cair hasil samping pirolisis biomassa lignoselulosik bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk produksi hidrogen terbarukan.
Presentasi menarik yang disusun secara sistematis menggabungkan pengalaman yang bersangkutan melakukan skripsi sarjana di jurusan Teknik Kimia ITB dan tesis magister yang dilakukan di VTT Technical Research Center of Finland. Hadirin diantar dari bagaimana proses pirolisis biomassa lignoselulosik menghasilkan bio-oil yang bisa diolah sebagai bahan bakar. Limbah cair dengan kandungan organik hasil samping proses tersebut kemudian bisa diproses melalui steam reforming menghasilkan hidrogen. Melalui uji coba modifikasi katalis dan penambahan oksigen dalam proses, maka produksi hidrogen bisa ditingkatkan. Diharapkan ke depannya pengembangan hidrogen bisa mendukung visi jangka panjang mengenai ekonomi hidrogen. Indonesia mempunyai potensi karena banyak sekali biomassa lignoselulosik yang dihasilkan setiap tahunnya.
Salah satu yang potensial menurut kajian pemakalah adalah kayu karet yang selama ini masih jarang dimanfaatkan. Presentasi ini mendapat banyak pertanyaan dari segi teknis maupun aplikasi. Bagaimanapun disebutkan bahwa investasi skala besar akan diperlukan.
Pembicara kedua adalah Mohamad Syahrul Mubarok yang sedang melakukan studinya pada program Computer Science di University of Helsinki. Berbekal pengalaman yang ekstensif di bidang informatika, termasuk sebagai staf pengajar di STT Telkom, Syahrul membawakan kuliah umum tentang Fuzzy System yang bisa memasukkan respon intuitif ke dalam proses otomasi. Presentasi dimulai dengan menjelaskan dasar-dasar yang dipakai dalam sistem matematis tersebut mulai dari dasarnya terkait Teori Himpunan (Set Theory) hingga ke tahapan lanjut proses menggunakan model Mamdani dan Sugeno. Deskripsi diberikan secara terperinci termasuk menjelaskan aspek-aspek input variables, output variable, dan fuzzy logic berkontribusi pada dihasilkannya nilai kelayakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Bagaimanapun penjelasan menjadi mudah dimengerti dengan memberikan contoh aktual mengenai sistem pemberian beasiswa berdasarkan IPK mahasiswa dan gaji orang tua. Perbandingan dengan jika logika biner digunakan menunjukkan bagaimana jika tahapan-tahapan dalam proses dilakukan dengan baik maka Fuzzy System bisa membantu proses pengambilan keputusan. Selanjutnya dipaparkan juga bagaimana banyak sekali aplikasi otomasi yang menggunakan Fuzzy System seperti sprinkler otomatis dan auto focus pada kamera mengatur kerja mereka, mesin cuci, mesin pendingin ruangan, dan sistem injeksi pada mesin mobil mengatur penghematan penggunaan energi atau bahan bakar, serta bagaimana banyak aplikasi pada industri (quality control), transportasi (lampu lalu lintas), dan bisnis serta keuangan bisa juga memperoleh manfaat dari aplikasi ini.
Acara ditutup dengan pemberian sertifikat kepada kedua pembicara oleh para penanggung jawab acara dari Divisi Pendidikan PPI Finlandia ry 2013-2015, Demi Tristan Djajadi dan Zenith Purisha.
Mengingat keberhasilan akses seminar melalui internet ini, diharapkan ke depannya FBI bisa dihadiri oleh pelajar dari kota-kota lain di Finlandia seperti Oulu dan Tampere. Sebaliknya diharapkan juga bahwa FBI bisa diadakan di kota-kota tersebut dan pelajar dari daerah Uusimaa bisa bergabung melalui sambungan internet sehingga jaringan pertukaran informasi bisa lebih luas. Terkait akses ini, perluasan jaringan dengan kota-kota pelajar lain di kawasan negara-negara Nordik dan Baltik juga dimungkinkan. Upaya uji coba sambungan jaringan ini berhasil dilakukan berkat dukungan Bimo Murti dari Divisi Komunikasi PPI Finlandia ry 2013-2015.
Laporan oleh: Demi Tristan Djajadi
Per tanggal: 20 Oktober 2014
Foto oleh: Demi Tristan Djajadi
Comments