top of page

Buku tentang kota-kota yang telah hilang, yang bersejarah dan yang tak pernah mati

HARI BUKU NASIONAL Indonesia 2020

Kolaborasi Diaspora Indonesia Finland-Estonia (DIFE) dan Perkumpulan Pelajar Indonesia Finlandia (PPIF)


Ulasan Buku #7 oleh Margaretta Christita


Edisi akhir serial ulasan kita datang dari Christita, kawan kita yang sedang menempuh pendidikan doktoral di University of Helsinki. Tita mengulas buku berjudul The Great Cities in History karya John Julius Norwich. Buku setebal 372 halaman ini adalah kumpulan tulisan mengenai sejarah singkat dari 70 kota yang ada di dunia, kota-kota istimewa yang telah ada sejak masa lampau. Dalam buku ini, sang editor membagi kriteria kota-kota dalam beberapa bab berdasarkan kurun waktu kota tersebut menjadi primadona dunia.



Bab pertama bertajuk The Ancient World yang merujuk pada kota-kota kuno dalam sejarah perkembangan dunia, seperti Babilonia, Mahenjo-Daro, Thebes, hingga Niniweh. Tentunya kita tak asing dengan nama-nama ini? Pada Bab The First Millenium AD, kita akan dibawa ke kota-kota yang cukup akrab dengan perkembangan agama Kristen di muka bumi seperti Konstantinopel, Damaskus hingga Cordoba. Abad pertengahan disajikan secara cantik melalui bab The Medieval World. Beberapa kota cantik yang menarik ditelusuri antara lain Palermo, Paris, hingga Cuzko yang terkenal sebagai Imperial City of The Inca.


Era awal "dunia baru" disajikan dalam bab The Early Modern World. Kita diajak untuk menelusuri perkembangan awal kota-kota berpengaruh pada abad 17-18. Beberapa contoh kota tersebut antara lain: Amsterdam, Roma, Copenhagen, St. Petersburg dan Istanbul. Buku ini ditutup dengan bab The Age of The of Modern City, bab yang mengajak kita untuk mengunjungi kota- kota modern dengan pembangunan terkini, pelabuhan tersibuk dan hiruk pikuk manusia. Kota-kota masa depan dengan kisah politik, ekonomi hingga romansa. London, Washington D.C, New York, Barcelona, Sidney, Tokyo, New Delhi, Shanghai dan Singapura menjadi sebagian dari daftar panjangnya.

Menurut Tita yang menyukai traveling, buku ini membuat kita ingin mengunjungi kota-kota yang tertulis di dalamnya, berpetualang ke masa lampau sekaligus menikmati suasana terkini dari setiap kota. “Setelah membaca buku ini, saya merasa perjalanan-perjalanan saya tidak sia-sia. Tertantang untuk membuktikan atmosfer masa lampau dalam buku ini, tanpa terasa saya telah menginjakkan kaki pada 32 kota dari 70 kota yang diulas dalam buku tersebut. Buku ini sangat menarik buat yang tertarik dengan sedikit sejarah kota-kota terkenal dunia. Bahkan beberapa nama kota yang pada masa kini sudah tidak ada lagi. Sebagai bekal perjalanan buku ini sangat saya rekomendasikan!” Ujar Tita bersemangat. Nah, berapa kota yang sudah Anda kunjungi?


#haribukunasional #gemarmembaca #diasporaindonesiafinlandia #ppifinlandia

30 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page