top of page
  • Writer's picturePPI Finlandia

Mengenal Duta Besar Indonesia untuk Finlandia & Estonia serta Harapan Beliau Selama Menjabat

Updated: May 14, 2021


Mulai tahun 2020, Indonesia mengangkat duta besar baru untuk negara Finlandia dan Estonia, Ibu Ratu Silvy Gayatri. Menjabat sebagai duta besar, yang pertama beliau lakukan adalah berkenalan dan memulai komunikasi dengan setiap warga Indonesia di Finlandia dan Estonia, maupun pejabat lokal. Setelah beberapa kali bertemu beliau, kami dari PPI Finlandia ingin berbagi tentang pandangan dan beberapa rencana beliau selama menjabat.





Ibu Duta Besar menyapa masyarakat Indonesia di Finlandia dan Estonia secara Daring


Pada 5 Desember 2020, Sabtu, KBRI di Helsinki mengadakan virtual meeting sebagai wadah perkenalan bagi Ibu Duta Besar Ratu Silvy Gayatri yang baru saja memulai masa jabatannya sebagai duta besar di tahun 2020.


Ini menjadi perjumpaan pertama ibu duta besar secara terbuka ke seluruh warga Indonesia di Finlandia. Berbagai perwakilan dari organisasi masyarakat hadir di acara ini seperti PPI Finlandia, DIFE (Diaspora Indonesia di Finlandia dan Estonia), klub sepakbola Papua United, organisasi-organisasi agama, dan para entrepreneurs Indonesia di Finlandia seperti Juwati Alho, Evita Haapavaara, dan Windi Muziasari.


Masing-masing pihak menyampaikan salam dan sambutan dengan caranya sendiri-sendiri, mulai dari sambutan 1 arah biasa hingga berpantun dan menyanyi. Rangkaian salam juga diselingi kuis-kuis berhadiah dari KBRI, berisi pertanyaan-pertanyaan seputar rekam jejak ibu duta besar, makanan khas daerah Indonesia, hingga sejarah Indonesia.


Yang paling berkesan bagi PPI Finlandia adalah ditengah pidato sambutannya, ibu duta besar membuat sebuah pesan khusus untuk para mahasiswa Indonesia di luar negeri. Pesan tersebut berbunyi demikian:


Manfaatkan ilmu-ilmu yang kalian dapat di universitas luar negeri untuk mengembangkan daya kreativitas dan daya inovasi kalian. Pelajari dan serap best practices yang ada di negara ini, kembangkan, lalu gunakan untuk pembangunan, khususnya pembangunan Indonesia.


Pesan ini seolah mengingatkan para pelajar untuk selalu kembali kepada fokus utama mereka, yakni memperdalam ilmu dan pengalaman terkait bidangnya, sehingga dapat diaplikasikan dengan sebaik-baiknya kelak.



Pertemuan Ibu Duta Besar dengan Perwakilan Organisasi DIFE, NUSANTARA, dan PPIF


Hari Sabtu, 12 Desember 2020, Ibu Ratu Silvy Gayatri pun kembali mengundang 3 organisasi masyarakat Indonesia yang ada di Finlandia, untuk berbincang ringan dan saling berbagi informasi mengenai keadaan masyarakat Indonesia disini. Ketiga organisasi tersebut adalah organisasi pelajar (PPI), organisasi diaspora (DIFE), dan organisasi non-profit NUSANTARA.


Ibu duta besar mengungkapkan bahwa ada 2 fokus utama yang menjadi perhatiannya di bidang ekonomi, yakni ekspor kopi dan ikan patin. Menurut ketua NUSANTARA, Evita Haapavaara, bijih kopi Indonesia mendapat apresiasi di kalangan para pakar kopi asal Finlandia. Rasa dari bijih kopi Indonesia sangat beragam bergantung pada letak geografisnya dan kopi dari beberapa pulau di Indonesia terbukti cocok dengan selera pasar Finlandia.


*Note: Bagi sahabat yang ingin mengenal lebih tentang NUSANTARA ry, silakan kunjungi FB pagenya


Kendati demikian, peningkatan popularitas kopi Indonesia di kafe-kafe Finlandia cenderung stagnan. Kedepan, Ibu duta besar ingin KBRI terus berkomunikasi intensif dengan NUSANTARA, sebagai lembaga yang sudah lama mencoba memperkenalkan produk Indonesia ke pasar Finlandia, untuk meningkatkan permintaan Finlandia akan kopi Indonesia. Beliau dan ibu Evita berencana untuk konsisten mendatangkan sampel bijih kopi Indonesia dari berbagai petani kopi untuk diujicobakan ke kafe-kafe lokal.


Contoh lainnya, NUSANTARA beberapa kali membuat acara demo memasak makanan khas Indonesia secara daring. Pada beberapa acara kebudayaan di Finlandia, NUSANTARA juga menampilkan produk-produk tas bermotif batik dari Indonesia dan kopi-kopi yang dibuat dari bijih kopi asal Indonesia.


Beberapa kegiatan NUSANTARA ry. Disebelah kiri adalah saat mereka menjual tas bermotif khas Indonesia dan disebelah kanan adalah kopi Finlandia yang menggunakan 100% bijih kopi Indonesia.


Senada dengan bijih kopi, ikan patin juga menyimpan potensi besar untuk pasar Finlandia, ujar ibu duta besar. Salah satu ikan yang paling sering dikonsumsi di Finlandia adalah ikan pangasius atau yang dapat disebut ikan patin di Indonesia. Ikan ini umumnya diimpor dari Vietnam, padahal produksi dan ekspor ikan patin Indonesia sendiri sedang sangat bergairah (sahabat bisa cek fakta aktual terkait ikan patin melalui internet browser).


Sebagian kecil dari "etalase Indonesia" yang dibuat oleh DIFE dan PPI Finlandia, didukung KBRI Helsinki; menunjukkan berbagai produk kerajinan.


Disamping patin dan kopi, visi ibu duta besar mencakup pula produk dan budaya Indonesia secara umum, termasuk pariwisata. Mendapat masukan dari NUSANTARA dan DIFE, terpikir ide untuk membuat suatu "etalase" permanen yang menunjukkan produk dan budaya Indonesia tersebut. Apa maksud dari "etalase" tersebut?


Misalnya, DIFE beberapa kali bekerjasama dengan PPI Finlandia membuat suatu acara memperkenalkan budaya dan pariwisata Indonesia di beberapa perpustakaan Finlandia. Acara berdurasi 2-3 jam tersebut menampilkan busana batik, makanan kecil khas Indonesia, video dan presentasi tentang beberapa lokasi wisata di Indonesia. Ketua DIFE, Yunita Firmaningsih-Kolu, sangat bersemangat mengadakan acara berbagi budaya semacam ini.


*Note: Bagi sahabat yang ingin mengenal lebih tentang DIFE, silakan kunjungi FB pagenya atau IG: diasporaife


Apabila hal-hal diatas dikemas menjadi sebuah "spot" permanen, misal di perpustakaan atau di kantor kedutaan (KBRI) di Helsinki atau di kafe-kafe lokal, maka ada ekspektasi bahwa produk pangan dan kebudayaan Indonesia akan semakin dikenal oleh pasar Finlandia. Fasilitas inilah yang kami maksud "etalase Indonesia".


Selamat bertugas ibu Ratu Silvy Gayatri dan segenap staf KBRI Helsinki! Semoga bisa mencapai target dan ekspektasi-ekspektasinya selama menjabat :)


Ternyata masyarakat negara barat pun tertarik dengan wayang kulit :)

674 views0 comments
bottom of page