top of page
  • Writer's picturePPI Finlandia

Tentang bersandar pada fakta dan menghargai perbedaan sudut pandang

HARI BUKU NASIONAL Indonesia 2020

Kolaborasi Diaspora Indonesia Finland-Estonia (DIFE) dan Perkumpulan Pelajar Indonesia Finlandia (PPIF)


Ulasan Buku #2 oleh Ratih Adiputri


Untuk ulasan kedua kali ini kita beralih ke Ratih D. Adiputri, seorang diaspora Indonesia yang menetap di Jyväskylä, sebuah kota yang dijuluki kota pelajar dan olahraga-nya Finlandia. Ratih setia meluangkan waktunya untuk menulis buku hingga akhirnya sebuah karya berjudul “Sistem Pendidikan di Finlandia: Catatan dan Pengalaman Seorang Ibu” berhasil beliau ciptakan. Disamping menulis, beliau gemar membaca. Deretan buku favorit beliau dimulai dari novel (Ocean Vuong, Arundhati Roy, Elizabeth Gilbert), memoar (Michelle Obama, Trevor Noah), hingga buku tentang menulis (Steven Pinker, William Zinsser, Josh Bernoff).


Nah, ada satu buku yang sangat berkesan bagi peneliti postdoc di University of Jyväskylä ini, yaitu buku "Factfulness: Ten Reasons We're Wrong about the World and Why Things Are Better Than You Think", buah pena Hans Rosling, Ola Rosling and Anna Rosling Rönnlund. Dari judulnya, kita bisa menebak bahwa buku ini penuh dengan intrik yang cukup mengulik daya pikir. Bagi beliau, buku ini bagus banget karena mengandung pengharapan akan dunia yang lebih baik, pemberdayaan perempuan, adanya perspektif yang berbeda-beda, dan belajar akan fakta serta menjadi rendah hati. Berkat buku ini, beliau mengubah persepsinya tentang negara berkembang, “kini saya menggunakan istilah ‘Middle Income Countries’ dalam kuliah perbandingan politik saya, dan bukan istilah tahun 1970an ‘developed (dan) developing countries’ yang sudah kadaluarsa itu”.


Buku tersebut memuat banyak pesan yang mendorong kita semua untuk berpikir kritis dan membangun pernyataan berdasarkan data, bukan asumsi, apalagi hoax. Ini sangat relevan dengan fenomena yang marak terjadi di tanah air. “Penting bagi kita semua, untuk terus membaca, membuka fakta dan mencari ilmu. Tentu saja, dengan kerendahan hati,” imbuh mbak Ratih. Beliau kerap membagikan isi dari buku tersebut di kelas perkuliahan, membahasnya bersama para kolega, dan menceritakan kepada anak-anaknya.


Pesan beliau kepada kita semua, “Yuk mari membaca bukunya, yang Insya Allah membuka pandangan kita akan ilmu pengetahuan, media, perspektif budaya, posisi perempuan dan banyak hal lain. Kalau sudah membaca buku ini, apakah kalian mempunyai pandangan yang sama dengan saya?” Oh iya, untuk rekan-rekan yang tinggal di Finlandia, buku ini tersedia di perpustakaan Helmet loh. Bisa dicek di: https://www.helmet.fi/fi-FI

30 views0 comments
bottom of page